Dalam upaya memacu kreativitas mahasiswa khususnya dibidang non akademik, STT POMOSDA dalam hal ini dibawah fungsi Pembantu Ketua Bidang kemahasiswaan mengirimkan beberapa mahasiswa untuk mengikuti pelatihan budidaya kobis yang diselenggarakan oleh Pondok Modern Sumber Daya At-Taqwa. pelatihan tersebut dilaksanakan selama 3 hari mulai tanggal 3 sampai 5 november 2023 yang di prakarsai oleh BKT POMOSDA yang dibentuk oleh Romo Kyai Tanjung. harapannya dengan mengikuti acara pelatihan ini mahasiswa dapat menjadi salah satu kader yang mampu mengambil peluang khususnya usaha dibidang pangan. tidak tanggung -tanggung STT POMOSDA mengirimkan lebih dari 15 mahasiswa didalam pelatihan tersebut.
Pelatihan yang bertajuk budidaya kobis ini bukan semata-semata memberikan pelatihan hanya pada masalah budidaya namun lebih mengarah pada nilai ekspor produk khususnya kobis. materi pelatihan yang diberikan banyak menyajikan materi materi yang berbobot seperti analisa usaha tani kobis, pembuatan SOP Budidaya Kobis, hilirisasi produk sampai bagaimana produk kobis unggulan dapat mencapai nilai ekspor. materi pelatihan yang diberikan sangat relevan dengan salah satu program studi yang ditempuh mahasiswa yang teknik industri dengan konsentrasi pada beberapa bidang proses produksi dan manufaktur, manajemen pemasaran, organisasi manajemen industri serta industrialisasi pertanian.
Memasuki hari ke tiga pelatihan, seluruh peserta pelatihan termasuk mahasiswa diajak untuk studi tiru ke petani Dusun Banyuurip Desa Ngantru kecamatan Ngantru Kabupaten Tulungagung. sungguh mengherankan tanaman kobis yang notabene hanya mampu ditanam di daerah dataran tinggi ternyata sangat baik juga ditanam di dataran rendah kurang dari 100 dpl. disamping itu terdapat nilai lebih dimana hasil panen kobis yang didapatkan mampu menghasilkan buah yang relatif jauh lebih bagus daripada didataran tinggi dan masuk dalam spec ekspor yaitu mencapai berat rata-rata lebih dari 2 kg per buah.
Mr. Lim dalam acara Studi Tiru menyempatkan hadir dalam acara tersebut untuk memberi motivasi bagi para peserta agar terus produktif dan mengembangkan diri karena kebutuhan pangan khususnya bidang sayuran sangat dibutuhkan oleh pasar luar negeri. Mr. Lim juga menyampaikan bahwa tugas petani hanya menanam dengan sebaik-baiknya dan sungguh-sungguh mengenai pencegahan terhadap produk rusak karena telah melewati masa waktunya busuk menjadi tugas Mr. Lim untuk mengendalikannya. Mr. Lim juga menyampaikan bahwa sudah ada teknologi yang mampu membuat sayuran dapat tahan lama tidak busuk hingga 1 bulan dan sekarang ini sudah diterapkan.